Tipe sosialisasi yang dimaksud adalah bagaimana cara atau mekanisme sosialisasi politik berlangsung. Ada dua tipe sosialisasi politik, yakni sebagai berikut:
a. Sosialisasi Politik Tidak Langsung
Sosialisasi politik
tidak langsung pada mulanya berorientasi pada hal-hal yang bukan politik,
kemudian warga dipengaruhi untuk memiliki orientasi politik. Sosialisasi
politik tidak langsung dapat dilakukan melalui cara sebagai berikut.
1)
Magang
Magang merupakan
bentuk aktivitas sebagai sarana belajar. Magang di tempat-tempat tertentu atau
organisasi nonpolitik dapat memengaruhi orang ketika berhubungan dengan
politik.
2)
Pengalihan hubungan antarindividu
Hubungan
antarindividu yang pada mulanya tidak berkaitan dengan politik, akhirnya
individu akan terpengaruh ketika berhubungan atau berorientasi dengan kehidupan
politik. Contohnya, hubungan anak dengan orang tua nantinya akan membentuk
orientasi anak ketika ia bertemu atau berhubungan dengan pihak luar.
3)
Generalisasi
Menurut tipe
generalisasi, kepercayaan dan nilai-nilai yang diyakini yang sebenarnya tidak
berkaitan dengan politik dapat memengaruhi orang untuk berorientasi pada objek
politik tertentu.
b. Sosialisasi Politik
Langsung
Pada tipe ini,
sosialisasi politik berlangsung dalam satu tahap saja, yaitu bahwa hal-hal yang
diorientasikan dan ditransmisikan adalah hal-hal yang bersifat politik.
Sosialisasi politik langsung dapat dilakukan melalui beberapa cara, yakni
sebagai berikut.
1)
Pengalaman politik
Pengalaman politik
adalah belajar langsung dalam kegiatan-kegiatan politik atau kegiatan yang
sifatnya publik. Contohnya, adalah keterlibatan langsung seseorang dalam
kegiatan partai politik.
2)
Pendidikan politik
Sosialisasi politik
melalui pendidikan politik adalah upaya yang secara sadar dan sengaja serta
direncanakan untuk menyampaikan, menanamkan, dan membelajarkan anak untuk
memiliki orientasi-orientasi politik tertentu. Pendidikan politik dapat
dilakukan melalui diskusi politik, kegiatan partai politik, dan pendidikan di
sekolah.
3)
Peniruan perilaku
Proses menyerap
atau mendapatkan orientasi politik dengan cara meniru orang lain. Contohnya,
seorang siswa akan mendukung calon presiden tertentu karena kakaknya juga mendukung
calon presiden tersebut.
4)
Sosialisasi antisipatori
Sosialisasi politik
dengan cara belajar bersikap dan berperilaku seperti tokoh politik yang
diidealkan. Misalnya, seorang anak belajar bersikap dan cara berbicara seperti
presiden karena ia memang mengidealkan peran itu.
Agen atau Sarana Sosialisasi Politik
Menurut Gabriel A.
Almond (2000), sosialisasi politik dapat membentuk dan mentransmisikan
kebudayaan politik suatu bangsa. Sosialisasi politik juga dapat memelihara
kebudayaan politik suatu bangsa dalam bentuk penyampaian kebudayaan itu dari
generasi tua kepada generasi muda, serta dapat pula mengubah kebudayaan
politik. Untuk dapat menyampaikan atau mentransmisikan pandangan, nilai, sikap,
dan keyakinan-keyakinan politik diperlukan sarana atau agen-agen sosialisasi
politik. Terdapat enam macam sarana atau agen sosialisasi, yaitu keluarga,
kelompok bergaul atau bermain, sekolah, tempat kerja, media massa, dan kontak
politik langsung.
Keluarga merupakan lembaga pertama yang dijumpai
oleh individu. Keluarga juga merupakan sarana bagi sosialisasi politik yang
sangat strategis terutama untuk pembentukan kepribadian dasar serta sikap-sikap
sosial anak yang nanti berpengaruh untuk orientasi politik. Pengalaman
berpartisipasi dalam pembuatan keputusan keluarga dapat meningkatkan kompetensi
anak. Pengalaman itu dapat juga memberi kecakapan-kecakapan untuk melakukan
interaksi politik. Keluarga memiliki peran penting dalam sosialisasi politik
karena ada dua alasan, yakni sebagai berikut.
1) Hubungan
yang terjadi di keluarga merupakan hubungan antar individu yang paling dekat
dan memiliki ikatan yang erat sehingga efektif untuk menanamkan sikap dan
nilai-nilai.
2) Keluarga
merupakan lembaga yang pertama dan utama untuk menanamkan kepribadian anak
sejak awal.
Kelompok pergaulan mampu menjadi sarana sosialisasi
politik yang efektif setelah anak keluar dari lingkungan keluarga. Dalam
kelompok pergaulan, seseorang akan melakukan tindakan tertentu karena
teman-temannya di dalam kelompoknya melakukan tindakan tersebut. Kelompok
pergaulan menyosialisasikan anggota-anggotanya dengan cara mendorong atau
mendesak mereka untuk menyesuaikan diri terhadap sikapsikap atau tingkah laku
yang dianut oleh kelompok itu. Seseorang
mungkin menjadi tertarik pada politik atau mulai mengikuti peristiwa-peristiwa
politik karena teman-temannya berbuat demikian. Lingkungan kelompok pergaulan
lebih luas dan menjadikan mereka memiliki pengalaman bersama karena kegiatan yang
mereka lakukan. Pengalaman yang dimiliki oleh seorang anak seringkali tidak
diperoleh dari keluarga.
Proses pendidikan
politik sejak dari bangku sekolah merupakan usaha pemerintah memperkenalkan
politik kepada masyarakat sejak dini. Sekolah berperan penting dalam sosialisasi
politik. Sekolah memberi pengetahuan kepada para siswa tentang dunia politik dan
peranan mereka di dalamnya. Sekolah juga memberikan pandangan yang lebih konkrit
tentang lembaga-lembaga politik dan hubungan-hubungan politik. Anak belajar
mengenal nilai, norma, dan atribut politik negaranya. Kegiatan sosialisasi
politik melalui sekolah dapat berupa kegiatan intrakurikuler, upacara bendera,
kegiatan ekstra, dan barisberbaris.
Organisasi-organisasi
formal atau informal yang dibentuk atas dasar pekerjaan juga dapat memainkan
peran sebagai agen sosialisasi politik. Organisasi-organisasi tersebut dapat
berbentuk serikat kerja atau serikat buruh. Dengan menjadi anggota dan aktif
dalam organisasi tersebut mereka mendapat sosialisasi politik yang efektif.
Bagi para anggotanya, organisasi-organisasi tersebut dapat berfungsi sebagai penyuluh
di bidang politik. Secara tidak langsung, para anggota akan belajar tentang
berorganisasi. Pengetahuan tersebut akan bermanfaat dan berpengaruh ketika
mereka terjun ke dunia politik. Individu-individu yang mempunyai pengalaman
berorganisasi umumnya tidak akan canggung apabila suatu ketika terjun ke dunia
politik. Misalnya, melakukan pertemuan dengan pejabat soal UMR, bermusyawarah
dengan pimpinan perusahaan soal kesejahteraan, bahkan kegiatan demonstrasi yang
sesuai dengan aturan yang berlaku.
Media massa bagi masyarakat modern memberikan informasi-informasi politik yang cepat dan dalam jangkauan yang luas. Dalam hal itulah, media mssa baik surat kabar, majalah, radio, televisi, maupun internet memegang peranan penting. Media massa juga merupakan sarana ampuh untuk membentuk sikap-sikap dan keyakinan-keyakinan politik. Melalui media massa, ideologi negara dapat ditanamkan kepada masyarakat, dan melalui media massa pula politik negara dapat diketahui oleh masyarakat luas.
Kontak politik
langsung dapat berupa pengalaman nyata yang dirasakan oleh seseorang dalam
kehidupan politik. Betapa pun positifnya pandangan terhadap sistem politik yang
telah ditanamkan oleh keluarga atau sekolah, apabila pengalaman nyata seseorang
bersifat negatif, maka hal itu dapat mengubah pandangan politiknya.
Berpikir
Kritis
Kamu mempelajari dan memahami materi tentang sosialisasi
politik, sekarang coba kamu deskripsikan tentang kegiatan sosialisasi politik
di sekolah kamu.
Daftar Pustaka:
Setyani, Rini dan Dyah Hartati. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Pembukuan Kementerian Pendidikan Nasional.Sumber Gambar:
https://andyklepinine.files.wordpress.com
http://langsa.info/wp-content.com
http://oxforduniversitysummerschool.com
http://www.onest.co.uk
https://livesurf.ru
http://genggaminternet.com
https://cdns.klimg.com
0 komentar:
Posting Komentar